Penyanyi cilik kak Icha sepertinya dari kota Semarang. Pengin banget lihat video klipnya lagu Lompat. Saat itu kak Icha masih umur 4 tahun.
Di album Bermain ini kak Icha menyanyikan 10 lagu.
Side A :
1. Lompat (cipt. Roedyanto)
adalah lagu untuk permainan lompat-lompat. Ajak semua teman berkumpul dan siapa yang terdepan dan tercepat, maka dialah yang menang. Yang kalah tak usah bersedih, ini hanya permainan lompat-lompatan.
2. Taman Bunga (cipt. Roedyanto)
adalah lagu yang menggambarkan indahnya taman bunga penuh warna bunga mawar dan melati. Kupu-kupu saling bercanda seakan tak pernah sedih. Kumbang pun tak mau ketinggalan.
adalah lagu untuk kakak yang suka marah-marah. Bukan maksudku membuat kakak jadi marah, aku hanya pengin mengajak kakak bermain dan bernyanyi.
adalah lagu tentang betapa mama dan papa sangat sayang kepada kita. Yuk kita doakan mama dan papa.
adalah lagu berdendang agar riang bernyanyi, menari, tak perlu sedih hati. Bernyanyi.. kita bernyanyi.
1. Na Na Na, Keliling Kota (cipt. Roedyanto)
adalah lagu ajakan untuk berkeliling kota bersama kawan-kawan semua turut bergembira. Senangnya hati boleh naik bis kota, melihat mobil dan motor di jalan. Setelah itu jangan lupa pulang.
2. Bulan (cipt. Damon Koeswoyo)
adalah lagu yang mengingatkan kepada keindahan kilauan cahaya dari bulan yang menerangi malam. Seperti apa bulan itu ya? Jadi pengin menyentuhnya, walau dalam mimpi.
3. Jangan Malas (cipt. Dhika Pizzicato)
adalah lagu penggugah semangat bangun pagi dan langsung mandi agar bersih selalu jangan lupa gosok gigi. Jangan malas, bersihkan badan, kaki, tangan dan juga kepala.
4. Bintang Terang (cipt. Dhika Pizzicato)
adalah lagu cerita tentang indahnya di angkasa yang penuh bintang-bintang. Bila malam tiba, kan kubawa satu bintang tuk menerangi rumahku.
5. Minum Susu (cipt. Roedyanto)
adalah lagu tentang kak Icha yang pengin minum susu, trus minta dibuatkan oleh mamanya. Selain menghilangkan haus, minum susu menjadikan badan tambah sehat.
Kebetulan nemuin sedikit info di harian Suara Merdeka tahun 2005 tentang kak Icha :
Rabu, 14 September 2005 | BUDAYA |
Icha Hadir di Tengah Paceklik Penyanyi Cilik
JAKARTA - Di tengah paceklik penyanyi cilik yang melanda industri musik Indonesia, seorang anak balita dengan kualitas vokal lumayan muncul ke permukaan. Namanya Marissa Thendy (4), atau lebih akrab disapa Icha. Gadis kecil kelahiran Semarang, 24 Maret 2001 ini tak canggung menyanyi di hadapan kalayak ramai.
Saat tampil di panggung, semua mata ditatapnya. Dan alunan suaranya, sebagaimana kanak-kanak kebanyakan, mengalir dengan jenaka. Icha, bersama Deddy Dukun, komposer dan penyanyi tenar era 80-an, Selasa (13/9) lalu meluncurkan album anak-anak dengan judul Icha Bermain.
"Ini pengalaman pertama saya bernyanyi bersama anak-anak. Karena kepinteran Icha, saya dengan senang hati berduet dengannya," kata Deddy Dukun di Fashion Cafe Jakarta, kemarin.
Menurut Deddy, pasca Joshua dan Sherina, pangsa pasar lagu anak-anak memang sepi. Dia berharap kehadiran album "Icha Bermain" dapat membasahi dahaga akan tembang anak-anak. Album yang merangkum sepuluh lagu ini nampaknya dibuat dengan serius.
Menurut Deddy, kehadiran penyanyi anak-anak sangat dibutuhkan. Album anak-anak sekarang ini nyaris tidak ada, dan kebanyakan anak-anak justru hafal lagu-lagu orang dewasa dan bertema cinta dari penyanyi atau band yang sedang naik daun seperti Peterpan, Radja, Sheila On 7, dan Padi.
"Nyaris tidak ada lagi lagu anak-anak yang edukatif seperti Bintang Kecil, Cicak-cicak di Dinding atau yang lain. Karena itu, saya mendukung album Icha ini," kata Deddy sembari mengklaim lagu "Lompat", yang dinyanyikannya secara duet dengan Icha berisi nasihat agar anak-anak rajin belajar.
Orkestra
Roedyanto bertindak sebagai penata musik. "Tidak mudah membuat beat yangeasy listening dengan kandungan lirik yang mendidik namun simple untuk segmen anak-anak," kata matan pemain bas Emerald Band itu.
Karena itu, ia tertantang untuk menyukseskan album yang diproduksi Ind-Rise, label rekaman indie dan dibiayai oleh Agus Thendy, ayah Icha.
Roedyanto mengaransemen lagu-lagu dalam album itu dengan nuansa orkestra layaknya musik anak-anak yang tak lekang dimakan usia macam soundtrack filmThe Sound of Music. "Musik bernuansa orkestra cenderung everlasting," katanya.
Selain "Lompat", album Icha Bermain berisi lagu-lagu yang seluruhnya bertema anak-anak, antara lain "Taman Bunga", "Kakak Jangan Marah", "Mama & Papa", "Bernyanyi", "Keliling Kota" dan "Jangan Malas".
Roediyanto menggarap album tersebut dengan konsep dasar musik teater agar menarik anak-anak yang mendengarkannya. "Selain itu, Icha yang tinggal di Semarang sering diminta tampil dalam berbagai acara, termasuk drama. Jadi, saya sengaja membuat konsep musiknya agak teater, kabaret dan okestra," katanya. (G20,ant-43)
|
No comments:
Post a Comment